Skip to main content

Berkunjung ke KPLI Klaten

Dulu (entah kapan lupa...) pernah saya bareng-bareng KPLI Jogja berkunjung ke KPLI Solo yang kebetulan membahas tentang bangkitnya kembali KPLI Solo di STMIK Sinar Nusantara. Kami rame-rame  menggunakan Kereta Prameks turun di Stasiun Purwosari. Pembahasan saat itu adalah starting point KPLI Solo.

Sabtu, 8 Maret 2013 mumpung libur kuliah ikut istri ke Klaten dan mampir ke KPLI Klaten. 1 hari sebelum berkoordinasi dengan Arief dari Komunitas Ubuntu Klaten tentang rencana kedatangan saya. Selanjutnya koordinasi dilanjut dengan Happy salah narahubung di KPLI Klaten.

Sewaktu saya datang ke KPLI Klaten tidak ada Happy, jadi modal nekat pura-pura numpang ngenet. Saya diterima dengan ramah oleh peserta Praktik Kerja Lapangan yang di markas BLC Telkom Klaten. PT. Telekomunikasi Indonesia - Klaten berkerjasama dengan KPLI Klaten dalam pengelolaan Broadband Learning Center. Di BLC Telkom ini saya justru jadi ingin ikutan ngoprek karena setiap sudut ruangan isinya orang belajar dan ngoprek. Saat pertama kali saya datang diberi pesan pengantar, "disini menggunakan Linux". Saya jawab, "saya membawa laptop sendiri". Sayang tidak ada respon ketika saya membuka Macbook berisi Linux Mint.

Baru menjelang sore Happy menghampiri saya dan ngobrol asik. Sebelumnya saya diajak Happy jelajah perumahan kolonial sebelum Indonesia merdeka di daerah Klaten. Selanjutnya obrolan serius pun dimulai. Menariknya komputer BLC Telkom ini sempat menggunakan beberapa distro walaupun memiliki lisensi resmi MS Windows. Sekarang menggunakan Ubuntu namun saya tidak melihat detil versi karena saya terlalu asik mainan sendiri. 

Saya dapat saran dari Happy jika ingin mengolah video bisa menggunakan Kino. Hasilnya sudah bagus, enaknya lagi jika video yang diolah masuk ke badan sensor tidak ditanya macem-macem karena menggunakan piranti lunak berlisensi Open Source. Kebetulan saat ini Happy sedang menggarap video dokumenter dan pengolahannya menggunakan piranti lunak berlisensi Open Source seperti Kino. Berhubung hari sudah malam, saya saatnya kembali ke Jogja, terima kasih Happy dan KPLI atas berbagi pengalamannya :)

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me